Kamis, 28 Juli 2016

Refrensi

Arifin, M. 2012. Bioinsektisida S/NPV untuk Mengendalikan Ulat Grayak Mendukung Swasembada Kedelai. Pengembangan Inovasi Pertanian 5(1), 2012: 19-31. Bogor: Balai Besar Pengkajian Teknologi Pertanian. Diakses secara online pada hari Kamis, 19 Mei 2016.
Campbell, N.A., Reece, J.B., & L.G. Mitchell. 2000. Biologi Jilid 2. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Lucianus, J. 2003. Introduksi Genetika Molekular Virus. JKM Vol. 3, No. 1, Juli 2003. Diakses secara online pada hari Kamis, 19 Mei 2016.
Pelczar, M & E. Chan. 1986, Penterjemah, Ratna Siri Hadioetomo . Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Pratiwi, S. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.
Sudarisman. 2006. Pengembangan Penggunaan Vaksin H5N1 dan H5N2 Virus Avian Influenza pada Peternakan Unggas di Daerah Jawa Barat. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2006. Diakses secara online pada hari Kamis, 19 Mei 2016.
Sumarsih. S. 2003. Mikrobiologi. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional.
https://www.youtube.com/watch?v=ejm4KRSPQ7s
https://www.youtube.com/watch?v=hD1MpACdNbs

Rabu, 29 Juni 2016

Pembimbing dan Validator

Pembimbing
1. Nama      : Dra. Isnawati, M. Si
    NIP         : 196711221992032005
    Instansi   : Biologi - FMIPA - Unesa
2. Nama      : Guntur Trimulyono, S. Si M, Sc
    NIP         : 198004092005011002
    Instansi   : Biologi - FMIPA - Unesa

Validator
1. Nama      : Prof. Dr. Endang Susantini, M. Pd
    NIP         : 196607131991032001
    Instansi   : Biologi - FMIPA - Unesa
2. Nama      : Dr. Mahanani Tri Asri, M. Si
    NIP         : 196707241992032002
    Instansi   : Biologi - FMIPA - Unesa
3. Nama      : Dyah Wiyati, S.Pd
    NIP         : 196201231985122001
    Instansi   : Biologi - SMA Negeri 2 Tuban

Rabu, 13 April 2016

Lembar Kegiatan ke-2

Aturan diskusi:
1.  Berkelompoklah bersama temanmu, setiap kelompok terdiri dari tiga siswa.
2.  Atur tempat duduk anda secara melingkar agar diskusi anda lebih efektif.
3. Terdapat lima kasus penyakit yang disebabkan oleh virus. Bagilah kasus-kasus penyakit tersebut secara acak, setiap kelompok mendapatkan satu kasus penyakit untuk didiskusikan. Kasus-kasus penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
  a.  Cacar air
  b.  AIDS
  c.   Rabies
  d.  Tetelo
  e.  Mosaik
4. Setelah kasus-kasus penyakit dibagikan secara acak, diskusikanlah bersama dengan anggota kelompok anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a. Apa yang kelompok anda ketahui dari penyakit tersebut (sesuai dengan kasus penyakit yang anda diskusikan)?
b. Gejala apa yang dapat dilihat dari penderita penyakit tersebut (sesuai dengan kasus penyakit yang anda diskusikan)?
c. Apakah penyakit tersebut (sesuai dengan kasus penyakit yang anda diskusikan) merupakan penyakit menular? Jika iya, bagaimana cara penularannya?
d. Bagaimana cara mencegah penyakit tersebut (sesuai dengan kasus penyakit yang anda diskusikan)?
e. Gambarlah virus yang menyerang penyakit tersebut (sesuai dengan kasus penyakit yang anda diskusikan)!
5. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas pada lembar hasil diskusi yang telah disediakan.
6. Presentasikan hasil diskusi anda di depan kelas secara bergantian, kelompok lain dapat bertanya atau memberi saran kepada kelompok yang presentasi.
7.  Kumpulkanlah hasil diskusi kelompok Anda.



Good Luck


Kamis, 31 Maret 2016

Beranda

Mari menonton bersama!
Klik video untuk memutar!

Bajaj Bajuri Tanggap Flu Burung
(https://www.youtube.com/watch?v=ejm4KRSPQ7s)

Setelah kalian menonton animasi produksi dalam negeri yang terkenal yaitu Bajaj Bajuri, pertanyaan apa yang muncul di benak kalian?


Lembar Kegiatan ke-1


Aturan diskusi:
  1. Berkelompoklah bersama temanmu, setiap kelompok terdiri dari tiga siswa. Kelomok ini disebut kelompok asal. 
  2. Setiap anggota kelompok asal berpencar menuju ke kelompok ahli Terdapat tiga kelompok diskusi masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa, kelompok diskusinya yaitu kelompok diskusi ciri dan bentuk virus, kelompok diskusi siklus litik, dan kelompok diskusi siklus lisogenik. 
  3. Aturlah tempat duduk anda secara melingkar agar diskusi anda lebih efektif. 
  4. Setelah anda menuju ke kelompok ahli, silahkan anda membuka menu “Materi” sesuai dengan bahasan kelompok masing-masing. Kelompok pertama membuka menu “Materi” dengan bahasan ciri dan bentuk virus, kelompok kedua membuka menu “Materi” dengan bahasan silus litik, dan kelompok ketiga membuka menu “Materi” dengan bahasan siklus lisogenik. 
  5. Pahami dan diskusikan dengan teman kelompok diskusi anda sesuai dengan bahasan kelompok diskusi anda masing-masing. 
  6. Waktu diskusi anda ditentukan bersama pengajar. 
  7. Setelah waktu diskusi anda selesai, kembalilah ke kelompok asal anda masing-masing. 
  8. Bagilah hasil diskusi anda ke anggota kelompok asal mengenai materi yang sudah anda diskusikan bersama dengan kelompok diskusi anda. 
  9. Waktu diskusi anda ditentukan bersama pengajar. 
  10. Setelah waktu diskusi anda selesai, presentasikan hasil diskusi dari kelompok asal dengan perwakilan satu siswa setiap bahasan. Presentasi mengenai ciri dan bentuk virus diwakili oleh anggota kelompok asal yang bukan dari anggota kelompok diskusi ciri dan bentuk virus, aturan yang sama juga berlaku untuk anggota kelompok yang membahas siklus litik dan siklus lisogenik. 
  11. Setelah seluruh bahasan selesai dipresentasikan dan di simpulkan bersama-sama hasil diskusi anda.

Rabu, 30 Maret 2016

Peran Virus dalam Kehidupan

     Umumnya virus merupakan mikroorganisme yang merugikan karena bersifat patogen. tetapi tidak semua virus merugikan dalam kehidupan, beberapa virus ada yang menguntungkan dalam kehidupan.

Virus yang Menguntungkan
 

   Virus dapat dimanfaatkan dan menguntungkan bagi manusia, misalnya saja pada beberapa kegiatan berikut:

1. Melemahkan bakteri, virus dapat melemahkan bakteri, misalnya virus jenis Bacteriofage yang dapat melemahkan bakteri pada siklus lisogenik.
2. Pembuatan vaksin, virus dapat dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin, misalnya vaksin H5N1 untuk melemahkan virus H5N1 (Sudarisman, 2006).
3. Mengendalikan hama, virus dapat digunakan untuk mengendalikan hama, misalnya yaitu Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis virus (SlNPV) untuk mengurangi populasi ulat grayak (Spodoptera litura) yang menyerang tanaman kedelai (Arifin, 2012)

Virus yang Merugikan

     Selain menguntungkan, virus juga dapat merugikan dalam kehidupan. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga virus dapat menimbulkan penyakit.

Virus yang menyerang tumbuhan
     1.  Mosaik
     Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaik Virus (TMV), penyakit mosaik biasanya menyerang tanaman tembakau, tomat, dan labu. Tanaman yang terinfeksi TMV akan menunjukkan bercak-bercak kuning pada daun dan buahnya. Penyakit ini menular pada tanaman lain yang sehat melalui tangan petani yang telah terkontaminasi cairan yang telah mengenai penyakit mosaik. Pencegahan yang perlu dilakukan yaitu memotong tanaman yang terinfeksi agar tidak menyebar dan mensterilkan alat dan bahan yang digunakan untuk memotong tanaman (Trisnadi, 2014).
Gambar 5. Tanaman tembakau yang terkena penyakit mosaik (Trisnadi, 2014)
Gambar 6. Virus Tobacco Mozaik Virus (TMV) (Campbell, 2000)

     2.  Tungro
     Penyakit ini disebabkan oleh Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV), penyakit ini biasanya menyerang tanaman padi dan tembakau. Tanaman padi dan tembakau yang terinfeksi tanaman ini akan menjadi kerdil, daun tanaman menjadi kuning jingga disertai bercak-bercak berwarna coklat, dan perubahan warna akan meluas mulai dari ujung ke bagian pangkal. Penyakit tungro ditularkan oleh hewan wereng hijau (Nephotettix virescens) sehingga perlu diwaspadai keberadaannya. Pencegahan yang perlu dilakukan yaitu menanam tanaman varietas yang tahan infeksi virus atau penularan virus oleh wereng hijau, memusnahkan tanaman yang sudah terserang tungro agar tidak menyebar, dan menggunakan insektisida (Muhibbudin, 2012).
Gambar 7. Tanaman padi yang terserang penyakit tungro
(Muhibbudin, 2012)
Gambar 8. Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dilihat dengan mikroskop elektron (Hull, 1996)
Gambar 9. Wereng hijau (Nephotettix virescens) yang menularkan penyakit tungro ukuran panjangnya kurang lebih 0,5-1,5 mm. Gambar kanan merupakan wereng hijau betina yang memiliki ukuran ubuh yang lebih besar dari pada wereng hijau jantan, gambar kiri merupakan wereng jantan.
(Herlina, dkk., 2014)

     3. Daun menggulung
       Penyakit ini disebabkan Turnip Yellow Mosaic Virus (TYMV), virus ini biasanya menginfeksi tanaman kapas, tembakau, dan lobak. Tanaman yang terkena penyakit ini daunnya akan menggulung ke atas, dari tepi ke arah tulang daun utama, serta warna daun akan menguning. Penularan penyakit ini melalui hewan yang bernama kutu kebul (Bemisia tabaci), di alam penyebaran kutu kebul selain dapat terbang sendiri juga dibantu oleh angin, sehingga dapat menyebarkan virus dalam jarak jauh. Pencegahan yang perlu dilakukan yaitu dengan menyemprotkan insektisida pada tanaman agar tidak terserang penyakit daun menggulung (Trisnadi, 2014).
Gambar 10. Daun tembakau yang menggulung
(Trisnadi, 2014)
Gambar 11. Turnip Yellow Mosaic Virus (TYMV).
(Fauquet, dkk., 2005)

Virus yang menyerang hewan
     1.  Tetelo
   Penyakit tetelo disebabkan oleh virus New Castle Desease (NCD), penyakit ini biasanya menyerang unggas, utamanya ayam. Gejala dari ayam yang terkena penyakit ini yaitu ayam mengantuk dengan kepala ditundukkan, sesak nafas, terdengar suara mencicit. Seperti ayam tercekik, ayam akan buang air secara terus menerus dan tersedak-sedak hingga mengakibatkan kematian pada ayam. Penularan penyakit ini yaitu melalui kontak langsung ayam yang sakit dengan ayam sehat, dan melalui alat atau peternak yang terinfeksi virus NCD. Pencegahan yang perlu dilakukan yaitu dengan diberi vaksinasi kepada ayam secara teratur sesuai dengan program yang dianjurkan, menjaga kebersihan kandang ayam, dan memberi jarak antara kandang ayam dengan rumah (Margareta dan Ganwin, 2008).
Gambar 12. Ayam yang terkena penyakit tetelo
(Margareta dan Ganwin, 2008)

Gambar 13. Virus New Castle Desease (NCD).
      2. Rabies
     Rabies atau anjing gila merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus rabies, virus ini menyerang anjing, kucing, kera, srigala, dan kelelawar. Manusia juga dapat tertular penyakit ini malalui gigitan atau kontak langsung dengan air liur hewan yang terkena penyakit ini. Gejala hewan yang terkena penyakit ini yaitu hewan suka bersembunyi di tempat yang gelap, terjadi kelumpuhan tubuh, hewan tidak dapat mengunyah dan menelan makanan, rahang bawah tidak dapat dikatupkan dan air liur menetas berlebihan, dan penyakit ini mengakibatkan kematian pada hewan. Sedangkan manusia yang terserang penyakit ini gejalnya yaitu nafsu makan hilang, lesu, mual, demam tinggi, sakit kepala, tidak bisa tidur, menjadi gugup, bicara tidak teratur, dan selalu ingin bergerak. Selain itu penderita juga akan memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap air, serta air liur dan air mata keluar berlebihan.
     Cara penularan penyakit ini melalui kontak langsung air liur antara hewan yang sehat dengan hewan yang terkena penyakit ini. Pencegahannya yaitu memelihara hewan dengan baik dan benar, jika tidak dapat memelihara hewan dengan baik maka dapat menyerahkan hewan ke Dinas Peternakan atau pecinta hewan agar hewan tidak mudah terserang virus rabies, memberikan vaksinasi kepada hewan peliharaan, penangkapan hewan yang berkeliaran di tempat umum agar tidak membahayakan manusia, penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit rabies, menempatkan hewan di dalam kandang serta menjaga kebersihan hewan dan kandangnya (Gustira, 2014).
Gambar 14. Virus Rabies (Gustira, 2014)

Virus yang menyerang manusia
1.  AIDS
   AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelemahan sistem kekebalan tubuh, lemahnya sistem kekebalan tubuh atau imunitas ini disebabkan oleh serangan HIV (Human Immunodeficiency Virus) terhadap sel-sel pembentukan kekebalan tubuh yaitu sel darah putih. Penderita penyakit ini akan mudah terserang penyakit dikarenakan lemahnya sistem kekebalan tubuh. Penularan penyakit ini melalui hubungan seksual dari penderita AIDS ke pasangannya, melalui transfusi darah, dan dari ibu penderita AIDS kepada anaknya yang masih dalam kandungan (Astari, dkk., 2009).
     Pencegahannya yaitu menghindari sentuhan langsung terutama dengan darah, sperma, air liur, air seni, air mata, ataupun cairan lain dari tubuh penderita AIDS. Wanita hamil diharapkan menjauhkan diri dari penderita AIDS, karena berbahaya bagi dirinya dan bayinya. Selain itu hindari pemakaian alat, pakaian, dan benda-benda lain yang digunakan oleh orang yang menderita AIDS atau beresiko tinggi terhadap virus AIDS (Astari, dkk., 2009).
Gambar 15. Struktur HIV (Astari, dkk., 2009)
2.  Cacar air
     Cacar air merupakan penyakit menular yang biasanya menyerang anak kecil, orang dewasa yang sudah pernah terserang penyakit ini akan lebih kebal sehingga kemungkinan besar tidak tertular cacar air, penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penderita penyakit ini akan mengalami demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, lemah, dan pada kasus yang lebih berat penderita akan merasakan nyeri sendi, sakit kepala, dan pusing. Beberapa hari kemudian akan timbul ruam merah pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbulnya ruam pada anggota gerak dan wajah. Ruam merah pada kulit ini akan berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam ini akan berasa agak nyeri dan gatal. Penularan penyakit ini yaitu melalui sentuhan langsung dengan penderita penyakit ini. Pencegahan agar tidak terlutar yaitu imunisasi bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan.
Gambar 16. Virus Varicella zoster (Pusponegoro, 2014)

3.  Influenza
   Influenza merupakan penyakit flu yang menyerang sistem pernapasan, penyakit ini disebabkan oleh virus influenza. Gejala penderita penyakit ini adalah demam tinggi lebih dari 38°C, panas dingin dan berkeringat, batuk kering, nyero otot, khusunya pada punggung, lengan, dan kaki, kelelahan dan lemah, hidung tersumbat, dan hilangnya nafsu makan.
    Penularan penyakit ini melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi penyakit ini batuk, bersin atau berbica, orang yang sehat dapat menghirup langsung virus influenza. Pencegahan yang perlu dilakukan agar tidak terserang penyakit ni adalah cuci tangan menggunakan sabun, makan sehat, tidur teratur, berolahraga secara teratur, dan menghindari kerumunan orang saat pada musim flu (Monto, 2010).

Gambar 17. Virus influenza (Monto, 2010)


Selasa, 29 Maret 2016

Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus)

Perkembangbiakan virus atau replikasi virus dibedakan menjadi dua, yaitu siklus litik san siklus lisogenik (Campbell dkk., 2000). Siklus litik terdiri dari lima tahap, yaitu adsorbsi, injeksi, sintesis, perakitan, dan litik. Penjelasan siklus litik sebagai berikut:

Siklus Litik
1) Tahap adsorbsi (penempelan)
Pada tahap ini ujung ekor Bacteriofage menempel pada dinding sel bakteri. Virus kemudian mengeluarkan enzim lisozim (enzim penghancur) yang berfungsi untuk melubangi dinding sel bakteri.
2) Tahap injeksi (penetrasi)
Pada tahap ini ujung ekor virus dan dinding sel bakteri telah menyatu. Setelah menyatu akan terbentuk lubang di dinding sel bakteri, lalu DNA virus masuk ke dalam sel bakteri.
3) Tahap sintesis (pembentukan)
Pada tahap ini, setelah DNA menyisip ke DNA bakteri, DNA virus mengambil alih kendali DNA bakteri. DNA virus akan bereplikasi atau menggandakan diri dalam jumlah banyak.
4) Tahap perakitan
Pada tahap ini DNA virus yang baru dengan menggunakan DNA bakteri sebagai bahan kepala, ekor, dan serabur ekor virus dirakit menjadi virus atau Bacteriofage baru (Lucianus, 2003).
5) Tahap litik
Setelah terbentuk virus yang baru, dinding sel bakteri akan litik (pecah). Kemudian virus yang baru akan keluar dan siap untuk menyerang inang (bakteri) yang baru.

Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik memiliki tahapan yang lebih banyak dari pada siklus litik. Tahap adsorpsi dan tahap injeksi sama dengan siklus litik. Akan tetapi, sebelum tahap sintesis virus terlebih dahulu melewati tahap penggabungan dan tahap pembelahan. Kemudian dilanjutkan dengan tahap perakitan dan tahap litik (Campbell dkk., 2000). Penjelasannya sebagi berikut:
1) Tahap adsorpsi dan tahap injeksi
Tahap adsorpsi dan tahap injeksi pada siklus lisogenik sama seperti tahap adsorpsi dan tahap injeksi pada siklus litik.
2) Tahap penggabungan DNA
Tahap penggabungan yaitu tahap ketika DNA virus bergabung dengan DNA bakteri.
3) Tahap replikasi DNA
Tahap ini DNA virus telah bergabung dengan DNA bakteri. Bakteri yang mempunyai DNA gabungan disebut profage. Pada tahap profage, DNA virus tidak aktif . Saat DNA bakteri bereplikasi, maka DNA virus juga ikut bereplikasi.

Tekan video untuk memutar!

Siklus Litik dan Siklus Lisogenik pada Virus
(https://www.youtube.com/watch?v=hD1MpACdNbs)